MAKALAH PERILAKU MANUSIA
KATA PENGANTAR
Dengan
memanjatkan puji syukur kehadirat tuhan yang mahasa esa,atas segala limpahan
rahmat dan karunianya kepada kelempok kami sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul peilaku manusia. Makalah ini kami susun untuk memenuju tugas
mata kuliah psikologi .
Kami
menyadari bahwa didalam proses penulisan makalah masih jauh dari kesempurnan
baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai
dengan baik dan oleh karena itu dengan rendah hati kami berharap kepada pembaca
untuk memberikan masukan saran dan kritik, yang bersifat membangun guna
memyempurnakan makalah ini.
Akhirnya
kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perilaku Manusia
B. Proses
Pembentukan Perilaku
C. Faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Manusia
D. Macam-Macam
Perilaku Manusia
E.
Bentuk-bentuk
Perubahan Perilaku
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perilaku
merupakan perwujudan dari adanya kebutuhan. Perilaku dikatakan wajar apabilam
ada penyesuaian diri yang harus diselaraskandengan peran manusia sebagai
individu, social, dan berketuhanan. Perilaku adalah sebuah gerakan yang dapat
diamati dari luar, seperti orang berjalan, naik sepeda, dll. Untuk aktivitas
ini mereka harus berbuat sesuatu, misal : kaki yang satu diletakkan pada kaki
yang lain.
Jika
seseorang duduk diam dengan sebuah buku ditangannya, ia dikatakan sedang
berperilaku ia sedang membaca, sekalipun pengamatan dari luar sangat minimal,
sebenarnya perilaku ada dibalik tirai tubuh, didalam tubuh manusia itu sendiri.
Perilaku terdiri dari aktivitas- aktivitas yang berlangsung, baik didalam
maupun diluar.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apakah yang dimaksud perilaku manusia?
2.
Bagaimana proses pembentukan perilaku?
3.
Sebutkan faktor yang mempengaruhi perilaku manusia!
4.
Sebutkan mcam-macam perilaku manusia!
C.
Tujuan
1.
Mengetahui pengertian perilaku manusia
2.
Memahami proses pembentukan perilaku
3.
Mampu menyebutkan faktor yang mempengaruhi perilaku manusia
4.
Mengetahui macam-macam perilaku manusia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Perilaku Manusia
Perilaku adalah
tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja,
kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan
bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas
manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak
luar (Notoatmodjo, 2003).
Menurut Skinner,
seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2003), merumuskan bahwa perilaku
merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari
luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap
organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini
disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon.
Perilaku manusia adalah semua
kegiatan atau aktivitas manusia baik yang dapat diamati langsung maupun yang
tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmojo, 2005).
Psikologi memandang perilaku manusia
(Human Behavior) sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun
bersifat kompleks. Berbicara tentang perilaku, manusia itu unik /khusus.
Artinya tidak sama antar dan inter manusianya. Baik dalam hal kepandaian,
bakat, sikap, minat, maupun kepribadian. Manusia berperilaku atau beraktivitas
karena adanya tujuan tertentu. Dengan adanya need atau kebutuhan diri seseorang
maka akan muncul motivasi/penggerak , sehingga manusia itu berperilaku , baru
tujuan tercapai dan individu mengalami kepuasan. Siklus melingkar kembali memenuhi
kebutuhan berikutnya atau kebutuhan lain dan seterusnya dalam suatu proses
terjadinya perilaku manusia (Widyatun, 1999).
Sedangkan menurut Bandura, suatu
formulasi mengenai perilaku dan sekaligus dapat memberikan informasi bagaimana
peran perilaku itu terhadap lingkungan dan terhadap individu atau organisme
yang bersangkutan. Formulasi Bandura berwujud B= behavior. E=environment,
P=person, atau organisme. Perilaku lingkungan dan individu itu
sendiri saling berinteraksi satu sama lain. Ini berarti bahwa perilaku individu
dapat mempengaruhi individu itu sendiri, disamping itu perilaku juga
berpengaruh pada lingkungan. Demikian pula lingkungan, dapat mempengaruhi
individu (Walgito,2003).
B.
Proses Pembentukan Perilaku
Menurut Walgito (2003), pembentukan
perilaku dibagi menjadi 3cara sesuai keadaan yang diharapkan, yakni:
1. Cara pembentukan perilaku dengan
kondisioning atau kebiasaan
Salah satu cara pembentukan perilaku
dapat ditempuh dengan kondisioning atau kebiasaan. Dengan cara membiasakan diri
untuk berperilaku seperti yang diharapkan, maka akhirnya akan terbentuklah
perilaku tersebut.cara ini didasarkan atas teori belajar kondisioning baik yang
dikemukakan oleh Pavlov maupun oleh Thorndike dan Skinner terdapat pendapat
yang tidak seratus persen sama, namun para ahli tersebut, mempuntai dasar
pandangan yang tidak jauh beda satu sama lain.
2. Pembentukan perilaku dengan
pengertian (insight)
Disamping pembentukan perilaku
dengan kondisioning atau kebiasaan, pembentukan perilaku juga dapat ditempuh
dengan pengertian. Cara ini didasarkan atas teori belajar kognitif yaitu
belajar disertai dengan adanya pengertian. Bila dalam eksperimen Thorndike
dalam belajar yang dipentingkan adalah soal latihan, maka dalam eksperimen
Kohler dalam belajar yang dipentingkan dalah pengertian. Kohler adalah salah
satu tokoh psikologi Gestalt dan termasuk dalam aliran kognitif.
Pembentukan perilaku dengan
menggunakan model
Disamping cara-cara pembentukan
perilaku diatas, pembentukan perilaku masih dapat ditempuh dengan menggunakan model atau contoh.
Pemimpin dijadikan model atau contoh bagi yang dipimpinnya. Cara ini didasarkan
oleh teori belajar sosial (social learning theory) atau observational
learning theory yang dikemukakan oleh Bandura (1977).
Menurut penelitian Rogers (1974)
seperti dikutip Notoatmodjo (2003), mengungkapkan bahwa sebelum orang
mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses berurutan
yakni :
1)
Kesadaran (awareness)
Dimana orang tersebut menyadari
dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)
2) Tertarik (interest)
Dimana orang mulai tertarik pada stimulus
3) Evaluasi (evaluation)
Menimbang-nimbang terhadap baik dan
tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah
lebih baik lagi.
4) Mencoba (trial)
Dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru.
5) Menerima (Adoption)
Dimana subyek telah berperilaku baru
sesuai dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
C.
Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Manusia
1. Keturunan
Keturunan
adalah pembawaan/karunia dari Tuhan YME. Keturunan sering disebut dengan
pembawaan, heredity-teori Mendel ( yang dikenal dengan hipotesan genetika )
menyatakan bahwa :
a. Tiap sifat makhluk hiddup dikendalikan oleh faktor
lingkungan.
b. Tiap pasangan merupakan penentu alternatif bagi
keturunannya.
2 . Lingkungan
Lingkungan
sering disebut miliu, environment atau nurture. Lingkungan dalam
pengertian psikologi adalah segala apa yang berpengaruh pada diri
individu dalam berperilaku. Lingkungan turut berpengaruh terhadap perkembangan
pembawaan dan kehidupan manusia.
Lingkungan dapat digolongkan :
A.
lingkungan manusia
Meliputi
keluarga, sekolah dan masyarakat dan termasuk didalamnya keudayaan, agama,
taraf kehidupan.
B. lingkungan
benda
Benda yang
terdapat disekitar manusia yang turut memberi warna pada jiwa manusia yang
disekitarnya.
C.
lingkungan geografis
lingkungan ini turut mempengaruhi corak kehidupan
manusia. Masyarakat yang tinggal di daerah pantai mempenyai keahlian, kegemaran
dan kebudayaan yang berbeda dengan manusia yang tinggal di daerah yang gersang.
Pengaruh lingkungan pada individu
sebagai dua sasaran yaitu :
a. Lingkungan
membuat individu sebagai makhluk social.
b. Lingkungan
membuat wajah budaya bagi individu.
3. Emosi
Merupakan
konsep dasar dalam pembentukan perilaku. Perubahan perilaku manusia dapat
ditimbulkan akibat kondisi emosi. Perubahan yang didasari memungkinkan mengubah
sifat atau perilakunya. Emosi menunjukkan kegoncangan organisme yang disertai
oleh gejalagejala kesadaran, keperilakuan, dan proses fisiologis. Bila orang
yang Anda cintai menaemoohkan Anda, Anda akan bereaksi secara emosional karena
Anda mengetahui makna vemoohan itu (kesadaran). Jantung Anda akan berdetak lebih
cepat, kulit memberikan respons dengan mengeluarkan keringat, dan aapas
terengah-engah (proses fisiologis). Anda mungkin membalas cemoohan itu dengan
kata-kata keras atau ketupat bangkahulu (keperilakuan).
4. Persepsi
Organisasi
pengamatan membentuk perilaku yang berbeda karena pengamatannya berbeda. Pengalaman yang dihasilkan
dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman dsb, setiap orang memiliki
persepsi yang berbeda meskipun obyeknya sama.
5. Motivasi
Daya dorong ,
menjadi penguat terhadap perilakunya. Dorongan untuk bertindak guna mencapai
suatu tujuan, sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan fisiologi, psikologi dan
sosial.
6. Belajar
Ketika orang
sudah matang masa perkembangannya otomatis akan mempengaruhi perkembangan
psikis seseorang. Kematangan dan perkembangan menampilkan kemampuan seseorang
sesuai kebutuhannya.
7. Intelegensi
Ketika
seseorang mempunyai intelegensi tinggi akan memberikan keanggunan pada
perilakunya. Kemampuan seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi baru
secara cepat dan efektif.
Faktor - Faktor lain yang Mempengaruhi Perilaku
Manusia
1. Faktor Personal :
·
Faktor BiologisFaktor biologis terlibat dalam seluruh kegiatan
manusia, bahkan berpadu dengan faktor-faktor sosiopsikologis. Menurut Wilson,
perilaku sosial dibimbing oleh aturan-aturan yang sudahdiprogram secara genetis
dalam jiwa manusi
·
Faktor SosiopsikologisKita dapat mengkalsifikasikannya ke dalam
tiga komponen.
1. Komponen Afektif
Merupakan aspek emosional dari faktor sosiopsikologis,
didahulukan karena erat kaitannyadengan pembicaraan sebelumnya.
2. Komponen Kognitif
Aspek intelektual yang
berkaitan dengan apa yang diketahui manusia.
3. Komponen Konatif
Aspek volisional, yang
berhubungan dengan kebiasaan dan kemauan bertindak.
2. Faktor Situsional
Salah satu faktor
yang mempengaruhi perilaku manusia adalah faktor situasional.
Menurut pendekatan ini, perilaku manusia dipengaruhi oleh
lingkungan/situasi. Faktor-faktor situasionalini
berupa:
1.faktor
rancangan dan arsitektural, misal penataan ruang
2. faktor temporal, misal keadaan
emosi
3. suasana perilaku, misal cara
berpakaian dan cara berbicara
4.teknologi
5. faktor sosial, mencakup sistem
peran, struktur sosial dan karakteristik sosial
individu
6. lingkungan psikososial yaitu
persepsi seseorang terhadap lingkungannya
7. stimuli yang mendorong dan
memperteguh perilaku
D.
Macam-Macam Perilaku Manusia
Dilihat dari bentuk respon terhadap
stimulus ini, maka perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2003) :
1. Perilaku tertutup (convert behavior)
Perilaku tertutup adalah respon
seseorang terhadap stimulus dalam bentuk terselubung atau tertutup (convert).
Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang
menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara jelas oleh orang
lain.
2. Perilaku terbuka (overt behavior)
Respon seseorang terhadap stimulus
dalam bentuk tindakan nyata atau terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut
sudah jelas dalam bentuk tindakan atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati
atau dilihat oleh orang lain.
Macam-Macam
Klasifikasi Perilaku yang Lain
1. Perilaku Refleks
1. Perilaku Refleks
Dilakukan oleh
manusia secara otomatis. Perilaku ini diluar lapangan kemampuan manusia serta
terjadi tanpa dipikir atau diinginkan, kadang-kadang terjadi tanpa disadari
sama sekali. Perilaku refleks ini secara umum mempunyai tujuan menghindari
ancaman yang merusak keberadaan individu sehingga individu dapat berperilaku
dengan normal.
2. Perilaku
refleks bersyarat
Merupakan
perilaku yang muncul karena adanya rangsangan tertentu. Reaksi ini wajar dan
merupakan pembawaan manusia dan bisa dipelajari atau dapat dari pengalaman.
Dengan demikian gerak refleks adalah kesatuan kelakuan dan berdasarkan kelakuan
itu tersusunlah kelakuan manusia yang kompleks dengan segala tingkatan. Apabila
timbulnya rangsangan berulang-ulang maka perilaku refleks bersyarat akan lemah.
3. Perilaku
yang mempunyai tujuan
Yaitu perilaku
naluri adalah gerak refleks yang kompleks atao merupakan rangkaian tahap-tahap
yang banyak, masing-masing tahap merupakan perilaku refleks yang sederhana. Ada
tiga gejala yang menyertai perilaku bertujuan yaitu pengenalan, perasaan atau
emosi, dorongan, keinginan, atau motif.
E. Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku
Bentuk perubahan perilaku sangat bervariasi, sesuai dengan konsep yang
digunakan oleh para ahli dalam pemahamannya terhadap perilaku. Di bawah ini
diuraikan bentuk-bentuk perubahan perilaku menurut WHO. Menurut WHO, perubahan
perilaku itu dikelompokkan menjadi tiga.
1. Perubahan
Alamiah (Natural Change)
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena
kejadian alamiah. Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan
lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-anggota
masyarakat di dalamnya juga akan mengalami perubahan. Misalnya, Bu Ani apabila
sakit kepala (pusing) membuat ramuan daun-daunya yang ada dikebunnya. Tetapi
karena perubahan kebutuhan hidup, maka daun-daunan untuk obat tersebut diganti
dengan tanaman-tanamanuntuk bahan makanan. Maka ia ketika sakit, dengan tidak
berfikir panjang lebar lagi Bu Ani berganti minum jamu buatan pabrik yang dapat
dibeli di warung.
2. Perubahan
Terencana (Planned Change)
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direncanakan sendiri
oleh subjek. Misalnya, Pak Anwar adalah perokokberat. Karena pada suatu saat ia
terserang batuk-batuk yang sangat mengganggu, maka ia memutuskan untuk
mengurangi rikok sedikit demi sedikit, dan akhirnya berhenti merokok sama
sekali.
3. Kesediaan
untuk Berubah (Readdiness to Change)
Apabila terjadi suatu inovasi atau program-program pembangunan di dalam
masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat untuk
menerima inovasi atau perubahan tersebut (berubah perilakunya), dan sebagian
orang lagi sangat lambat untuk menerima inovasi atau perubahan tersebut. Hal
ini disebabkan setiap orang mempunyai kesediaan untuk berubah (readdiness to
change) yang berbeda-beda.
Setiap orang di
dalam suatu masyarakat mempunyai kesediaan untuk berubah yang berbeda-beda,
meskipun kondisinya sama.
BAB III
PENUTUP
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan bahwa perilaku manusia merupakan hasil dari segala pengalaman serta
interaksi manusia dengan lingkungannya. Perilaku manusi terdiri dari beberapa
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia, sifat-sifat umum dan khusus
perilaku manusia, bentuk-bentuk perubahan perilaku, dan macam-macam perilaku
manusia.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku terdiri Faktor Personal, dan Faktor Situsional. Sifat-sifat
umumnya terdiri dari pengamatan, perhatian, tanggap, fantasi, ingatan,
berfikir, motif. Bentuk-bentuk perilakunya yaitu, perbahan alamiah, perubahan
terencana, kesediaan untuk berubah. Begitu juga macam-macam perilakunya yaitu
perilaku refleks dan perilaku refleks bersyarat.
Dari penjelasan diatas dapat dikatakan bahwa manusia itu unik dan
berbeda, dari perbedaan itu pula yang menyebabkan adanya interaksi social
diantara manusia.Teori ± teori diatas juga menunjukkan pada kita bahwa perilaku
itu didorong dan diarahkanketujuan. Mereka juga menunjukkan pada kita bahwa
perilaku yang ingin mencapai tujuan cenderung untuk menetap.Terkadang manusia
merasa nyaman dengan perbedan tetapi ada juga yang tidak merasa nyamandalam
perbedaan yang ada dikarenakan lingkungan tempat manusia tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar